The Miracle of Niat


Lah Tahzan.Hal 67 
:“Jika kita ingin senantiasa bahagia, tuntutlah ilmu , galilah pengetahuan dan raihlah pelbagai manfaat, niscaya semua kesedihan , kepedihan dan kecemasan itu akan sirna”. 

Semua kemauan dan keadaan kita sampai hari ini selalu dimulai dari NIAT. Segala yang kita lakukan tidak akan berarti apa-apa jika niatnya sekedar gugur kewajiban. Melaksanakan ala kadarnya yang penting selesai. Apalagi jika perbuatan yang kita lakukan tanpa disertai niat yang baik maka akibatnya dapat ditebak, hanya sia-sia belaka bahkan bisa merugikan diri sendiri. Kita adalah makhluk sosial maka setiap perbuatan yang kita lakukan selalu membawa dampak bagi diri sendiri juga orang lain khan? Kalau kita datang ke sekolah, ke Pondok Pesantren , ke Lembaga Pelatihan, hanya sekedar Datang Duduk Diam Bel Bunyi Pulang   berarti Tuhan salah menciptakan kita. Kita tidak diciptakan untuk bodoh, tetapi kita diciptakan untuk survive dalam kehidupan ini dan berpengetahuan mengelola bumi ini. Pikirkanlah! 

Sahabat…
Niat juga berpengaruh pada tubuh kita. Tatkala manusia menghadapi masalah yang rumit, maka hati kita akan merasakan tertekan, secara naluri kita berniat untuk dapat menyelesaikan. Otak pun akan memberikan respon melalui trilyunan sel-sel syaraf untuk mencari jalan keluar sampai masalah tersebut terpecahkan.Untuk itu sangat penting untuk membuat jaringan otak kita memberikan respon positif terhadap kondisi apapun yang kita hadapi. Sehingga cairan hormon nyaman dan bahagia dalam otak akan keluar yang disebut Dopamin.

Dopamin  adalah suatu neurotransmitter yang terbentuk di otak dan organ tubuh lain(organ ginjal, pankreas, paru-paru dan pembuluh darah) .Neurotransmiter adalah senyawa yang menghantarkan sinyal atau rangsangan antar sel saraf atau dengan sel lainnya. Di dalam otak (susunan saraf pusat), dopamine memiliki peran dalam mengatur pergerakan, pembelajaran, daya ingat, emosi, rasa senang, tidur, dan kognitif. Agar kesinambungan kedamaian dan bahagia terjaga maka seluruh jaringan sel otak akan menjadi aktif.  

Berikut langkah – langkah untuk menumbuhkan niat yang baik dalam peningkatan kualitas otak yaitu :

1. TUMBUHKANLAH PERASAAN DAMAI DALAM HATI

Berdamailah dengan diri sendiri sebaik mungkin, sebab masalah di luar memang tidak pernah ada. Masalah baru akan menjadi masalah saat kita menganggap itu sebuah masalah. Misalnya hari ini hasil ulangan Anda mendapat nilai buruk, selama Anda bisa ikhlas dan mengerti maka rasa sakit itu tidak perlu ada. Jika hasil ulangan itu telah membuat Anda terganggu dan jengkel, ini baru masalah. 

Contoh lainnya, acungkan sebuah golok kepada bayi, apakah dia langsung takut dan menangis? enggak khan? Sebab, perbendaharaan “tahu”-nya masih sedikit. Dia baru tahu saat dewasa bahwa golok itu bisa membuat rasa tidak nyaman pada dia. Semakin manusia tahu, ia akan semakin merasa bahwa rasa amannya juga semakin terancam.


2. HUBUNGKAN KEDAMAIAN ANDA KEPADA ORANG SEKITAR


Pada saat Anda mengerjakan dan melakukan apapun. Cobalah untuk menanamkan pemahaman dalam hati dan otak bahwa perbuatan tersebut akan memberikan kebahagiaan, kenyamanan yang kita rasakan bersama orang-orang terdekat, teman-teman bahkan orang yang paling dibenci. Dengan pemikiran tersebut maka kita dapat menciptakan jaringan dalam otak untuk mencapai sukses besar. 

Sekali lagi,tumbuhkan perasaan kasih pada mereka dan kepedulian bahwa mereka juga mencari kebahagiaan dan jalan keluar dari masalah. Yang terakhir tumbuhkan jua perasan kasih pada orang yang paling Anda benci. Bukankah dia sama seperti halnya Anda ingin penderitaannya berakhir serta ingin mengalami kebahagiaan. Cobalah untuk menyayangi mereka. 

3. PAHAMI & LUASKAN NIAT

Tanyakanlah dalam diri sendiri, apa sebenarnya tujuan hidup kita di dunia? Bukankah jelas Allah menciptakan jin dan manusia semata-mata hanya untuk menyembah-Nya.Tumbuhkanlah niat atau perasaan Anda bahwa Allah adalah dzat Maha Besar yang ada di semesta. Niatkan bahwa semua yang kita kerjakan semata-mata karena Allah SWT. Sehingga kita akan terhindar dari perasaan sombong dalam melakukan sesuatu, pasalnya ada Dzat yang lebih besar dibanding semua yang kita miliki di dunia ini. 

Demikian halnya saat mendapatkan kenikmatan baik kecerdasan, ilmu atau harta benda. Allah tidak akan memberikan kecerdasan, ilmu serta harta benda kecuali sebagai bentuk ujian supaya kita bisa berbagi dengan sesama.

No comments

Powered by Blogger.